Di Yayasan Al Ihya, bukan saja sekadar fasilitas yang rusak dan peralatan dapur yang seadanya, namun kami melihat anak-anak yang bersedia berbagi ruang tidur, membantu memasak dengan peralatan minim, dan tetap tersenyum di tengah kondisi yang jauh dari kata layak. Dapur mereka kecil, dan kebutuhan pokok seperti makanan pokok dan kebersihan pun cukup memprihatinkan. Namun tidak menghambat proses belajar anak-anak untuk tetap punya semangat masa depan yang cerah. Anak-anak tetap tanpa hentinya disiplin dengan jadwal yang sudah dijadwalkan oleh Ibu Panti bernama Ibu Aas.
Ibu Aas pun bercerita bahwa panti ini sudah berdiri selama lebih dari 25 tahun, “ Saya juga ingin anak-anak tidak putus harapan, semangat dan fasilitas yang cukup baik dari kebutuhan pokok hingga kebersihan yang memadai. Anak-anak disini juga rajin dan mudah diatur, makannya saya gak pernah menyerah untuk terus perjuangkan anak-anak ini.” Ujar Ibu Aas selaku salah satu pengurus dari Panti Al Ihya.
Sebagai bentuk kepedulian nyata, Mario Minardi Foundation memberikan donasi berupa sembako dan perlengkapan dapur — mulai dari beras, minyak goreng, gula, hingga peralatan memasak, hingga rak sepatu untuk anak-anak. Bagi sebagian orang ini mungkin hanya bantuan sederhana, tetapi bagi anak-anak Al Ihya, ini adalah bentuk perhatian yang memberi rasa aman, nyaman, dan yang paling penting: rasa dihargai dan harapan yang tidak pernah hilang.